Apa Itu Ruam Popok?
Ruam popok adalah iritasi pada kulit. Ini kebanyakan terjadi pada bayi, dan ini adalah kondisi umum. Di Amerika Serikat, ini mempengaruhi hingga 35 persen anak di bawah dua tahun. Kebanyakan anak mengidapnya setidaknya satu kali sebelum mereka dilatih ke toilet (Medscape, 2012).
Juga dikenal sebagai dermatitis popok, ruam popok menyebabkan rasa terbakar dan kemerahan yang tidak nyaman pada area kulit yang bersentuhan dengan dan bergesekan dengan popok.
Jenis Ruam Popok
Artikel ini berfokus pada ruam popok yang umum, atau dermatitis popok, yang merespons perawatan dasar termasuk seringnya mengganti popok.
Jenis ruam kulit lainnya mungkin disebabkan oleh penggunaan popok. Ruam ini termasuk bentuk lain dari dermatitis, psoriasis, dan ruam yang disebabkan oleh kondisi seperti sifilis, HIV, dan impetigo bulosa.
Apa Penyebab Ruam Popok?
Ruam popok terjadi ketika seseorang duduk terlalu lama dengan popok kotor. Diare dapat memperburuk masalah. Terkadang anak pertama kali mengalami ruam popok saat memulai makanan padat atau minum antibiotik. Anak-anak yang diberi ASI dapat mengembangkan diare dari apa yang ditularkan melalui makanan ibunya.
Popok bayi mengotori setiap tiga hingga empat jam, jadi sangat penting untuk menjaganya tetap diganti. Sifat asam dari kotoran manusia memungkinkan bakteri dan jamur berkembang biak. Semua elemen ini bisa mengiritasi kulit.
Terkadang, popok yang terlalu ketat atau tidak pas bisa menyebabkan lecet. Bahan kimia dari deterjen atau produk lain yang menyentuh kulit bayi, termasuk popoknya sendiri, dapat menyebabkan iritasi.
Siapa yang Berisiko untuk Ruam Popok?
Sebanyak satu dari tiga anak mengalami ruam popok. Bayi yang diberi ASI berisiko lebih rendah, karena penurunan keasaman dalam makanannya. Semua bayi dan balita yang memakai popok dapat mengalami ruam popok. Biasanya ruam popok tidak menjadi masalah sampai usia tiga minggu. Risiko tertinggi terjadi pada bayi berusia antara tiga bulan hingga satu tahun.
Kadang-kadang, ruam popok ditularkan dari bayi ke bayi.
Apa Gejala Ruam Popok?
Ruam popok menyebabkan kulit tampak merah dan iritasi. Kulit yang terkena mungkin juga terasa hangat saat disentuh. Orang tua dan pengasuh harus menghubungi dokter jika ruam popok merah terang berlangsung lebih dari 48 jam atau disertai dengan bau kencing yang menyengat, yang mungkin mengindikasikan dehidrasi (Rumah Sakit Anak Cincinnati, 2012).
Waktu lain untuk mencari pertolongan medis termasuk ketika ruam membentuk lecet atau menjadi menangis, atau jika bayi mengalami demam (Mayo Clinic, 2012).
Bagaimana Ruam Popok Didiagnosis?
Ruam popok sering terjadi. Kebanyakan orang yang merawat anak-anak mengetahuinya ketika mereka melihatnya. Terkadang, masih ada baiknya untuk menghubungi dokter, yang akan memberikan pendapat ahli berdasarkan resep dan perlengkapan bayi lainnya.
Ruam popok yang disebabkan oleh infeksi jamur terkadang terjadi saat bayi mengonsumsi antibiotik. Ruam semacam itu tidak akan sembuh tanpa salep yang diresepkan dokter.
Ketika Anda berbicara dengan dokter Anda, bersiaplah untuk mendiskusikan merek popok, losion, deterjen, dan barang-barang rumah tangga lainnya yang berhubungan dengan bayi Anda.
Perawatan untuk Ruam Popok
Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Dunia Ilmiah pada tahun 2012 menunjukkan bahwa krim yang terbuat dari turunan tumbuhan, termasuk lidah buaya dan calendula, membantu melawan ruam popok (Panahi, et al., 2012). Secara khusus, calendula melawan peradangan dan bakteri, dua masalah terbesar pada ruam popok.
Krim dan salep topikal biasanya digunakan untuk mengobati ruam popok. Mereka termasuk:
- hidrokortison untuk mengurangi pembengkakan
- krim antijamur atau antibiotik untuk memerangi infeksi (dokter mungkin juga meresepkan antibiotik oral)
- seng oksida
- krim dan salep yang mengandung steroid harus dikonsumsi hanya dengan rekomendasi dokter.
Perawatan rumah
Biasanya mudah untuk mengobati ruam popok sesekali dengan obat bebas dan praktik cerdas di rumah. Pencegahan terbaik juga merupakan pengobatan terbaik: sering mengganti popok.
- Pastikan popok anak Anda pas dan tidak terlalu ketat. Popok harus memungkinkan udara masuk ke area sensitif. Cobalah membiarkan bayi pergi tanpa popok saat tidur siang.
- Jangan menggunakan banyak sabun atau tisu dengan alkohol atau parfum. Ini bisa menyebabkan kekeringan, yang bisa memperburuk gejala.
- Jangan gunakan bedak tabur. Ini bisa berbahaya bagi bayi saat terhirup.
Prognosa
Ruam popok biasanya sembuh dengan pengobatan rumahan dalam satu atau dua hari. Jika tidak, hubungi dokter.
Pencegahan
Ruam popok dapat menyebabkan bayi rewel dan menyedihkan. Ini biasanya dapat dicegah jika Anda mengikuti tip berikut:
- Cuci pantat anak Anda dengan air setiap kali mengganti popok. Tepuk-tepuk hingga kering dengan handuk lembut. Jangan gunakan tisu yang mengandung alkohol atau parfum.
- Jaga agar popok tetap longgar. Pertimbangkan untuk membiarkan anak Anda pergi tanpa popok sesering mungkin.
- Siapkan seng oksida dan petroleum jelly. Mereka adalah pengobatan rumahan yang penting dalam memerangi ruam popok.